Leyra Akhiasi Kijuhy, gadis cilik berusia 10 tahun, dia merasa dia
tidak punya bakat,dan tidak punya teman, apakah benar dia tidak mepunyai bakat?
Dan apakah Ley akan mendapat teman?
Baca yuk cerita ini !
Pagi
hari ini, seperti biasa Ley terlihat murung, Ley memang tidak
pernah
tersenyum,jika tersenyum mungkin hanya 2 detik
“Ley! Tolong maafkan aku, aku tidak sengaja” Kata kata Uhy, temanya itu masih terngiang di
telinga Ley
Apakah
karena aku pemarah? Aku tidak mempunyai teman?, piker Ley
Aku memang
pemarah, ini sudah karakter ku, aku tidak masalah jika tidak mempunyai
teman, tapi jika aku tidak mempunai bakat? Ini sungguh menyedihkan, hidupku bagai
tak ada artinya, Ya Allah tolonglah aku, setidaknya berikan aku secuil harapan
, Amiinn...
Tulis Ley di Buku Diary nya
“tok tok tok” pintu rumah Ley di ketuk, Ley langsung keluar dan membuka
pintu
Ley benar benar terkejut! Yang
mengetuk adalah UHY!!
“em em Uhy, maafkan aku ya..” ucap Ley
malu malu, baru kali ini Ley merasa bersalah
“aku juga salah, ehmm, ini punya mu,
maaf ya..” ucap Uhy sambil memberikan sebuah bolpoint kaca
Ley, menolak nya,
“nggak perlu diganti kok ,” ucap Ley
dengan muram,
Apa Ley marah? Jika dia tidak mau
aku ganti bolpointnya kenapa wajahnya muram?, Pikir Uhy, Uhy memang satu-
satunya anak yang peduli dengan Ley meski dia sering di acuhkan oleh Ley.
Setelah Uhy pulang, Ley dengan
gontai menuju ke kamarnya, sambil mendengarkan lagu tentunya, tanpa terasa ley
pun terlelap.
“Ley kau anak yang sangat berbakat,
tapi kenapa kau merasa kau tidak punya bakat?” ucap seorang gadis, Ley merasa
dia sangat mirip dengan Uhy
“aku berbakat? Hah? Aapa bakatku? Dulu
aku sudah mecoba untuk menggambar, menyanyi, menari, tapi.. semua hasilnya 0 ”
ucap Ley keras, bahkan seperti membentak
“ kau kan mengetahui bakatmu besok,
saat kau mendapatkan sahabat sejati, yang mengajarkan mu kesabaran dan keuletan
” Ucap “gadis mirip Uhy”
“Ley! Bangun !” Ucap seseorang yang tak
lain adalah ibu Ley
Hoamm, Ley menguap karena masih
mengantuk,tanpa perintah ibu yang ke -2 Ley langsung pergi ke kamar mandi, dia
berencana pergi ke taman bermain, sendiri!
~ Di Taman Bermain ~
Seperti biasa Ley memperlihatkan
wajah murungnya, dan melangkah lemas bagai tak ada jiwa lagi di tubuh nya.
Ia kemudian duduk di tempat duduk
berwarna coklat tua itu, sambil bersenandung tentunya!
“Hi
Ley, How Are You? ” Tanya seseorang yang selama ini selalu meperhatikan Ley,
Yups! Uhy!
“I’m Fine, Uhy!” seru Ley dengan wajah
ceria
“Wow,
kamu ceria banget Ley , kalau boleh tau kenapa selama ini kamu selalu murung?” Tanya Ley
Ley hanya diam mendengar kata
kata Uhy
“ Ehm, maaf jika kamu tersinggung, nggak usah
di jawab juga nggak papa kok ” ucap Uhy lagi, mungkin dia berubah pikiran,
takut aku menjadi murung lagi, tapi.. tebakan Uhy SALAH!
“Aku
murung karena aku tidak mempunyai teman, tidak mempunyai bakat, aku sangat
menyedihkan!” ucap Ley
“Sabar lah Ley, aku yakin kamu orang yang
punya bakat, bahkan aku sangat yakin bakatmu istimewa! Karena butuh kesabaran
penuh untuk mengetahui bakatmu” tutur Uhy lembut
Uhy, dia mengajarkan ku
kesabaran, apakah dia sahabat ku?, Pikir Ley sehingga dia sampai melamun
“ Ley, Ley, Are You Fine?” tanya Uhy membuyarkan lamunanku
“I’m
Fine, Sorry!” ucap Ley gugup
“ Uhy, aku akan pindah ke
Jakarta besok, ini untukmu, ingatlah selalu aku ya..” ucap Ley yang hamper menangis
“kamu akan ke Jakarta? Kenapa kamu
nggak bilang aku dari dulu?” Tanya Uhy
“1 bulan lagi aku kesana, sekarang aku masih di sini” hiburku
“Ley, mari main ke rumahku!” ajak Uhy
“Aku pamit ibu ku dulu ya..” Ucap Ley
Ley dan Uhy berlari kecil untuk
sampai di Rumah Ley
“ Ibu, Ley boleh nggak main ke rumah Uhy?” Tanya Ley kepada ibu Ley
“ Boleh, ibu senang kamu sudah ceria, dan punya teman” ucap ibu Ley
Setelah berpamitan aku dan Uhy
pergi ke rumah Uhy
Akhirnya hidupku tidak kosong
lagi, pikir Ley
Di rumah Uhy, aku di sambut ramah oleh ibu dan
ayah Uhy, kecuali oleh kakak Uhy, Kak Uly, wajahnya tampak marah melihat
kehadiranku.
Lagi-lagi aku merasa bersalah
Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar