Jumat, 12 September 2014

Kakak adik sang juara



Pagi itu Lissa sudah bersiap siap berangkat ke sekolah berbeda dengan Lissy ia masih mencari bando hello kitty miliknya “Lissy ayo cepat nanti kita terlambat ke sekolah.”ucap lissa.”iya kak sebentar aja bandoku hilang.”pinta lissy.”Lissy kasihan kakak kamu menunggu ayo cepat.”ucap ibu,akhirnya Lissy keluar dengan wajah cemberut “uuuh kenapa sih harus berangkat pagi pagi kayak gini” kata Lissy.”Lissy kamu itu harus sekolah kamu contoh kakak kamu itu dia nggak malas dan rajin beajar itu sebabnya dia dapat rangking satu terus.” nasehat ibu.”Kakak kakak terus ibu sayang kakak ibu nggak sayang lissy”jawab lissy dengan wajah ceberut.”bukan be….”belum sempat ibu menyelesaikan kata katanya ayah sudah memanggil mereka untuk berangkat ke sekolah dan mereka pun berangkat.
*Sesampainya di sekolah*
 “Teeeeet” bel tanda masuk telah berbunyi, Mereka hampir saja terlambat. Pelajaran sudah dimulai, Lissy tidak memperhatikan pelajaran karena masih memikirkan bando hello kitty-nya.
“Lissy jelaskan rumus luas persegi” Tanya bu Etha. Lissy kebingungan karena tidak memperhatikan. Dengan lirih ia menjawab “empat kali sisi bu “,
“Lissy itu akibatnya jika kamu tidak memperhatikan bu Etha. Kamu bu Etha hukum menghafalkan seluruh rumus matematika” kata bu Etha menahan marah.
“baik bu” Lissy menjawab dengan lesu
“Kriiiiiing” bel tanda pulang telah berbunyi, semua murid keluar dengan wajah ceria, kecuali Lissy, ia keluar dengan wajah cemberut dan ia pun pulang bersama Lissa.
*Sesampainya di rumah*
Lissy melemparkan sepatu dan tasnya di ruang tamu. “Lissy kamu itu sudah besar,kamu harus bisa menata diri sendiri”. Nasehat ibu. “Iya iya bu…..” Lissy menjawab sambil berjalan kearah kamarnya.
“Lo,ini kenapa nggak dirapikan??” Tanya ibu.
“Iya nanti aja bu..” jawab Lissy.
Setelah sampai di kamar,  Lissy langsung merebahkan tubuhnya kekasur sambil berkata “Uuuuh aku capek banget sih,oh iya aku kan dihukum bu Etha menghafal rumus matematika” Lissy langsung bangun dan mengambil buku rumusnya. Baru saja ia membaca satu halaman, Lissy langsung menutup dan menaruh bukunya lalu bermain game. Malam telah tiba, Lissy sudah tidur tanpa menghafalkan sedikitpun rumus, Malam telah lewat matahari sudah terbit.
“Lissy,,, ayo bangun” suara ibu membangunkan tidur Lissy. Setlah siap, ia pun berangkat sekolah bersama Lissa.
*Sesampainya di sekolah*
Ketika ia masuk kelas, ia teringat hafalannya.
“Teeeeeet” bel tanda masuk telah berbunyi, Bu Etha pun masuk kelas.
“Lissy, kamu sudah hafalan?” Tanya bu Etha.
“Maaf bu, saya kemarin lupa” jawab Lissy dengan gemetar.
“Kalau begitu kamu tidak boleh istirahat,kamu harus menghafalkan rumus matematika saat istirahat.”
Lissy pun akhirnya menghafalkan dengan didampingi bu Etha. Ternyata usaha Lissy tidak sia-sia. Ia menjadi sangat cerdas dalam bidang matematika sampai sampai ia mewakili sekolah ke olimpiade matematika begitupun Lissa ia mewakili sekolah ke olimpiade sains tingkat Kabupaten dan mereka berdua mendapatkan rangking satu.
Kini Lissa dan Lissy sama sama cerdasnya,ayah dan ibu mereka bangga pada kedua putrinya .Lissa dan Lisy memang is the best

5 komentar:

anything mengatakan...

Bagus

anything mengatakan...

cerpennya bagus banget....

Whatever mengatakan...

Bagus banget, kak. Dikirm aja ke Bobo Online.

anything mengatakan...

Nggak bisa ngirimnya
Pasti muncul tulisan
email anda sudah digunakan
Gitu za...

anything mengatakan...

Nggak bisa ngirimnya
Pasti muncul tulisan
email anda sudah digunakan
Gitu za...

 

Karya Rani Published @ 2014 by Ipietoon