Pagi itu Lissa sudah bersiap siap berangkat ke sekolah
berbeda dengan Lissy ia masih mencari bando hello kitty miliknya “Lissy ayo
cepat nanti kita terlambat ke sekolah.”ucap lissa.”iya kak sebentar aja
bandoku hilang.”pinta lissy.”Lissy kasihan kakak kamu menunggu ayo cepat.”ucap ibu,akhirnya Lissy keluar dengan wajah cemberut “uuuh kenapa sih harus
berangkat pagi pagi kayak gini” kata Lissy.”Lissy kamu itu harus sekolah kamu
contoh kakak kamu itu dia nggak malas dan rajin beajar itu sebabnya dia dapat
rangking satu terus.” nasehat ibu.”Kakak kakak terus ibu sayang kakak ibu nggak
sayang lissy”jawab lissy dengan wajah ceberut.”bukan be….”belum sempat ibu
menyelesaikan kata katanya ayah sudah memanggil mereka untuk berangkat ke
sekolah dan mereka pun berangkat.
*Sesampainya di sekolah*
“Teeeeet” bel
tanda masuk telah berbunyi, Mereka hampir saja terlambat. Pelajaran sudah
dimulai, Lissy tidak memperhatikan pelajaran karena masih memikirkan bando
hello kitty-nya.
“Lissy jelaskan rumus luas persegi” Tanya bu Etha. Lissy
kebingungan karena tidak memperhatikan. Dengan lirih ia menjawab “empat kali
sisi bu “,
“Lissy itu akibatnya jika kamu tidak memperhatikan bu
Etha. Kamu bu Etha hukum menghafalkan seluruh rumus matematika” kata bu Etha
menahan marah.
“baik bu” Lissy menjawab dengan lesu
“Kriiiiiing” bel tanda pulang telah berbunyi, semua murid
keluar dengan wajah ceria, kecuali Lissy, ia keluar dengan wajah cemberut dan
ia pun pulang bersama Lissa.
*Sesampainya di rumah*
Lissy melemparkan sepatu dan tasnya di ruang tamu. “Lissy
kamu itu sudah besar,kamu harus bisa menata diri sendiri”. Nasehat ibu. “Iya
iya bu…..” Lissy menjawab sambil berjalan kearah kamarnya.
“Lo,ini kenapa nggak dirapikan??” Tanya ibu.
“Iya nanti aja bu..” jawab Lissy.
Setelah sampai di kamar,
Lissy langsung merebahkan tubuhnya kekasur sambil berkata “Uuuuh aku
capek banget sih,oh iya aku kan dihukum bu Etha menghafal rumus matematika”
Lissy langsung bangun dan mengambil buku rumusnya. Baru saja ia membaca satu
halaman, Lissy langsung menutup dan menaruh bukunya lalu bermain game. Malam
telah tiba, Lissy sudah tidur tanpa menghafalkan sedikitpun rumus, Malam telah
lewat matahari sudah terbit.
“Lissy,,, ayo bangun” suara ibu membangunkan tidur Lissy.
Setlah siap, ia pun berangkat sekolah bersama Lissa.
*Sesampainya di sekolah*
Ketika ia masuk kelas, ia teringat hafalannya.
“Teeeeeet” bel tanda masuk telah berbunyi, Bu Etha pun
masuk kelas.
“Lissy, kamu sudah hafalan?” Tanya bu Etha.
“Maaf bu, saya kemarin lupa” jawab Lissy dengan gemetar.
“Kalau begitu kamu tidak boleh istirahat,kamu harus
menghafalkan rumus matematika saat istirahat.”
Lissy pun akhirnya menghafalkan dengan didampingi bu
Etha. Ternyata usaha Lissy tidak sia-sia. Ia menjadi sangat cerdas dalam bidang
matematika sampai sampai ia mewakili sekolah ke olimpiade matematika begitupun
Lissa ia mewakili sekolah ke olimpiade sains tingkat Kabupaten dan mereka
berdua mendapatkan rangking satu.
Kini Lissa dan Lissy sama sama cerdasnya,ayah dan ibu
mereka bangga pada kedua putrinya .Lissa dan Lisy memang is the best
5 komentar:
Bagus
cerpennya bagus banget....
Bagus banget, kak. Dikirm aja ke Bobo Online.
Nggak bisa ngirimnya
Pasti muncul tulisan
email anda sudah digunakan
Gitu za...
Nggak bisa ngirimnya
Pasti muncul tulisan
email anda sudah digunakan
Gitu za...
Posting Komentar